Thursday, December 29, 2011

Akibat Menolak Hukum Allah



Lapuran Utusan Malaysia hari ini semakin membuktikan kegagalan undang-undang manusia menyelesaikan masalah masyarakat. Keruntuhan institusi keluarga akan mengakibatkan bencana kemusnahan nilai kemanusiaan dalam satu-satu masyarakat.

Ianya bermula dengan kedegilan manusia yang merasa lebih pandai daripada tuhan yang menjadikan mereka dengan mencipta undang-undang sendiri untuk mengatur kehidupan masyarakat. Akibatnya bukan sahaja masalah sosial tak selesai, bahkan yang berlakunya apa yang sedang kita lihat dan alami sekarang.

Semakin hancurnya akhlak di kalangan generasi baru, pergaulan bebas yang melampau, pemujaan kepada hiburan, fesyen dan ikutan budaya barat semakin menyesakkan mata dari sudut pakaian, rambut, percakapan dan seribu satu macam budaya lagi. Jika di suluh dengan syariat, maka kita akan melihat betapa jauhnya kita daripada akhlak yang kita mengaku sebagai beragama Islam.

Sudah sampai masanya kita balik semula kepada hukum Allah. Yakinlah kepada jaminan Allah, jika dilaksanakan hukum syariat, masalah masyarakat akan dapat di selesaikan.

Sudah lebih 50 tahun penjajah Inggeris meninggalkan negara kita secara fizikal. Tetapi undang-undang penjajah masih berjalan dan di ikuti sehingga sekarang untuk mengurus kehidupan masyarakat negara ini. Selagi UMNO dan BN masih memerintah negara ini, mereka akan terus dengan perlembagaan yang di tinggalkan penjajah untuk terus menjajah kita secara proksi ini.

Pilihanraya umum ke 13 bakal menjelang dalam sebulan dua ini. Ia merupakan peluang terbaik kita sebagai orang Islam untuk membuat perubahan. Mengapa takut nak berubah? Sedangkan air yang mengalir lebih jernih dan bersih berbanding air yang bertangkung lama tidak bertukar.

Air adalah kehidupan kita. Sepatutnya ia menjadi contoh untuk kita mengalir melakukan perubahan, walaupun mungkin akan berhadapan dengan halangan dan sekatan. Tetapi jika kita terus mengalir untuk berubah halangan tetap dapat di atasi walau sebesar dan setinggi manapun sekatan di hadapan...



Perkahwinan kian rapuh
Laporan Khas Utusan Malaysia 29/12/2011

Statistik menunjukkan 137,570 pasangan beragama Islam di seluruh negara atau lebih 20 peratus yang berkahwin dalam tempoh 2005 hingga 2010, kini telah bercerai.

Data Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) menunjukkan graf perceraian dari 2005 hingga 2010 meningkat daripada 17,749 kepada 28,035.

Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS) pula mendedahkan, 3,019 atau lebih 52 peratus perceraian di kalangan pasangan muda berusia 16 hingga 40 tahun berlaku pada lima bulan pertama tahun ini.

Perceraian di kalangan pasangan muda meningkat saban tahun akibat gagal menjalankan tanggungjawab, masalah pihak ketiga iaitu campur tangan keluarga serta ‘kekasih gelap’, ekonomi dan tabiat atau watak kritikal pasangan.

Sunday, December 25, 2011

Hari natal bukan hari kelahiran yesus tapi hari peringatan berhala


Bissmillah, tulisan ini bukan untuk “ikut-ikutan” merayakan perayaan natal, tapi untuk memberikan pengetahuan/fakta dibalik natal, sebagai umat Islam kita semua meyakini tentang nabi Isa ‘alaihissalam berdasarkan al Qur’an dan Sunnah.

Umat kristiani mengklaim bahwa 25 Desember adalah hari kelahiran Yesus (dalam keyakinan umat islam adalah Nabi Isa ‘alaihissalam). Apakah benar natal adalah hari kelahiran Yesus? apakah natal adalah ajaran Bibel?

Sejarah Natal

Kata Christmas (Natal) yang artinya Mass of Christ atau disingkat Christ-Mass, diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran “Yesus”. Perayaan yang diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini berasal dari ajaran Gereja Kristen Katholik Roma. Tetapi, dari manakah mereka mendapatkan ajaran itu ? Sebab Natal itu bukan ajaran Bibel (Alkitab), dan Yesus pun tidak pernah memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katholik Roma pada abad ke-4 ini berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala.

Karena perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katholik Roma, dan tidak memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari Katholik Roma dalam Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul : Christmas, Anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut :

”Christmas was not among the earliest festivals of Church…the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan customs centering around the January calends gravitated to Christmas”.

Artinya : “Natal bukanlah upacara Gereja yang pertama….melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus” [selesai].

Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan judul Natal Day; Bapak Katholik pertama mengakui bahwa :

”In the Scriptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners (like Pharaoh and Herod) who make great rejoicings over the day in which they were born into this world”.

Artinya : “Di dalam kitab suci, tidak ada seorang pun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Fir’aun dan Herodes) yang berpesta-pora merayakan hari kelahirannya di dunia ini” .

Encyclopedia Britanica yang terbit tahun 1946 menjelaskan sebagai berikut :

”Christmas was not among the earliest festival of the church…. It was not instituted by Christ or the apostles, or by Bible authority, it was picked up afterward from paganism”.

Artinya : “Natal bukanlah upacara gereja abad pertama. Hal ini tidak pernah diselenggarakan oleh Yesus atau para muridnya, ataupun otoritas Bibel. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan penyembah berhala” .

Encyclopedia Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan berikut :

”Christmas…. It was, according to many authorities, not celebrated in the first centuries of the Christian church, as the Christian usage in general was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth…” (The “Communion”, which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ). “…A feast was established in memory of this event [Christ’s birth] in the fourth century. In the fifth century the Western Church ordered it to be celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the da of Christ’s birth existed”.

Artinya : “Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh gereja Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan harikelahrian orang tersebut…”. (”Perjamuan Suci” yang tertera dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang hari kematian Yesus). ”…Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan padaabad keempat Masehi. Dan pada abad kelima Masehi, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Romawi yang merayakan hari Kelahiran Sol (Dewa Matahari). Sebab tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus”.

Sekarang perhatikan ! Fakta sejarah telah membeberkan kepada kita bahwa mulai lahirnya gereja Kristen pertama sampai dua ratus atau tiga ratus tahun kemudian – jarak waktu yang lebih lama dari umur negara Amerika Serikat – upacara Natal tidak pernah dilakukan oleh umat Kristen. Baru setelah abad keempat, perayaan ini mulai diselenggarakan oleh orang-orang Kristen Barat, Kristen Roma, dan Gereja. Menjelang abad kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakan sebagai hari raya umat Kristen yang resmi.

YESUS TIDAK LAHIR PADA TANGGAL 25 DESEMBER

Sungguh sangat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin [1]. Sebab Injil Lukas 2:11 menceritakan suasana di saat kelahiran Yesus sebagai berikut :

“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka : ”Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa : Hari ini telah lahir bagimu Juru selamat, yaitu Kristus, di kota Daud” .

Tidak mungkin para penggembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember. Biasanya, mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung. Paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, kitab Kidung Agung 2; dan Ezra 10:9,13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin para gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.

Adam Clarke mengatakan :

”It was an ancient custom among Jews of those days to send out their sheep to the field and desert about Passover (early spring), and bring them home at commencement of the first rain”[Adam Clarke Commentary, Vol. 5, Page 370, New York].

Artinya : “Adalah kebiasaan lama bagi orang-orang Yahudi untuk menggiring domba-domba mereka ke padang menjelang Paskah (yang jatuh awal musim semi), dan membawanya pulang pada permulaan hujan pertama” .

Adam Clarke melanjutkan :

“During the time they were out, the shepherds watch them night and day. As….the first rain began early in the month of Marchesvan, which answers to part of our October and November (begins sometimes in October), we find that the sheep were kept out in the open country during the whole summer. And, as these shepherd had not yet brought home their flocks, it is presumptive argument that October had not yet commenced, and that, consequently, our Lord was not born on the 25th of December, when no flock were out in the fields; nor could He have been born later than September, as the flocks were still in the fields by night. On this very ground, the Nativity in December should be given up. The feeding of the flocks by night in the fields is a chronological fact… See the quotations from the Talmudists in the Lightfoot”.

Artinya : “Selama domba-domba berada di luar, para penggembala mengawasinya siang dan malam. Bila…hujan pertama mulai turun pada bulan Marchesvan, atau antara bulan Oktober dan Nopember, ternak-ternak itu mulai dimasukkan ke kandangnya. Kita pun mengetahui bahwa domba-domba itu dilepas di padang terbuka selama musim panas. Karena para penggembala belum membawa pulang domba-dombanya, berarti bulan Oktober belum tiba. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember, ketika tidak ada domba yang berkeliaran di padang terbuka. Juga tidak mungkin dia lahir setelah bulan September, karena di bulan September inilah domba-domba masih berada di padang waktu malam. Dari berbagai bukti yang ada, kemungkinan lahir di bulan Desember itu harus disingkirkan. Memberi makan ternak di malan hari di padang gembalaan adalah fakta sejarah….sebagaimana yang diungkapkan oleh Talmud dalam bab ”Ringan Kaki” .

Dalam ensiklopedi manapun atau juga dalam kitab suci Kristen sendiri akan mengatakan kepada kita bahwa Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember. Catholic Encyclopdia sendiri secara tegas dan terang-terangan mengakui fakta ini.

Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan hari kelahiran Yesus yang sebenarnya. Jika kita meneliti dari bukti-bukti sejarah dan kitab suci Kristen sendiri, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa Yesus lahir pada awal musim gugur – yang diperkirakan jatuh pada bulan September – atau sekitar 6 bulan setelah hari Paskah.

Jika Tuhan menghendaki kita untuk mengingat-ingat dan merayakan hari kelahiran Yesus, niscaya Dia tidak akan menyembunyikan hari kelahirannya.

Proses Natal Masuk ke Gereja

NewSchaff – Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge dalam artikelnya yang berjudul “Christmas” menguraikan dengan jelas sebagai berikut :

“How much the date of the festival depended upon the pagan Brumalia (Dec. 25) following the Saturnalia (Dec. 17-24), and celebrating the shortest day of the year and ‘the new sun’…can not be accurately determined. The pagan Saturnalia and Brumalia were too deeply entrenched in popular custom to be set aside by Christian influence… The pagan festival with its riot and marrymaking was so popular that Christians were glad of an excuse to continue its celebration with little change in spirit and in manner. Christian preachers of the West and the Near East protested against the unseemly frivolity with which Christ’s birthday was celebrated, while Christians of Mesopotamia accused their Western brethren of idolatry and sun worship for adopting as Christian this pagan festival”.

Artinya : “Sunguh banyak tanggal perayaan yang terkait pada kepercayaan pagan/penyembah berhala Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutan dari perayaan Saturnalia (17 – 24 Desember), dan perayaan menjelang akhir tahun, serta perayaan menyambut kelahiran matahari baru….tidak dapat ditentukan secara pasti (jumlahnya). Adat kepercayaan pagan Brumalia dan Saturnalia sudah berurat berakar dan populer tersebut dalam adat istiadat tersebut diambil oleh Kristen. Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubah jiwa dan tata caranya. Para pendeta Kristen di Barat dan Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus yang meniru agama berhala ini. Di samping itu, Kristen Mesopotamia menuding Kristen Barat telah mengadopsi model penyembahan terhadap dewa Matahari” .

Perlu diingat ! Menjelang abad pertama sampai abad keempat Masehi, dunia dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politeisme. Sejak agama Kristen masih kecil sampai berkembang pesat, para pemeluknya dikejar-kejar dan disiksa oleh penguasa Romawi. Setelah Konstantin naik tahta menjadi kaisar, kemudian memeluk agama Kristen pada abad keempat Masehi, dan menempatkan agama sejajar dengan agama kafir Roma, banyak rakyat yang berbondong-bondong memeluk agama Kristen.

Tetapi karena mereka sudah terbiasa merayakan hari kelahiran dewa-dewanya pada tanggal 25 Desember, mengakibatkan adat tersebut sulit dihilangkan. Perayaan ini adalah pesta-pora dengan penuh kemeriahan, dansangat disenangi oleh rakyat. Mereka tidak ingin kehilangan hari kegembiraan seperti itu. Oleh karena itu, meskipun sudah memeluk agama Kristen, mereka tetap melestarikan upacara adat itu. Di dalam artikel yang sama – New Schaff – Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge menjelaskan bagaimana kaisar Konstantin tetap merayakan hari “Sunday” sebagai hari kelahiran dewa matahari. Dan bagaimana pengaruh kepercayaan kafir Manichaeisme yang menyamakan Anak Tuhan (Yesus) identik dengan ”Matahari”. Kemudian pada abad keempat masehi, kepercayaan itu masuk dalam agama Kristen. Sehingga perayaan hari kelahiran Sun-God (Dewa Matahari) yang jatuh pada tanggal 25 Desember, diresmikan menjadi hari kelahiran Son of God (Anak Tuhan – yaitu Yesus).

Demikianlah asal-usul ”Christmas” atau Natal yang dilestarikan oleh dunia barat sampai sekarang. Walaupun namanya diubah menjadi selain Sun-Day, Son of God, Christmas, dan Natal; pada hakekatnya sama dengan merayakan hari kelahiran dewa matahari. Sebagai contoh, kita bisa saja menamakan kelinci itu dengan nama singa, tetapi bagaimanapun juga fisiknya tetap kelinci.

Marilah kita kembali membaca Encyclopedia of Brittanica yang mengatakan sebagai berikut :

“Certain Latins, as early as 354, may have transferred the birthday from January 6th to December 25, which was then a Mithraic feast….. or birthday of the unconquered Sun… The Syrians and Armenians, who clung to January 6th, accused the Romans of suns worship and idolatry, contending…that the feast of December 25th, had been invented by disciples of Cerinthus…”.

Artinya : “Kemungkinan besar bangsa Latin/Roma sejak tahun 354 telah mengganti hari kelahiran dewa Matahari dari tanggal 6 Januari ke 25 Desember, yang merupakan dari kelahiran anak dewa Mitra atau kelahiran dewa Matahari yang tidak terkalahkan. Tindakan ini mengakibatkan orang-orang Kristen Syiria dan Armenia marah-marah. Karena sudah terbiasa merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 6 Januari, mereka mengecam bahwa perayaan tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran Dewa Matahari yang dipercayai oleh bangsa Romawi. Penyusupan ajaran ini ke dalam agama Kristen, dilakukan oleh Cerinthus” .

Read more: http://arrahmah.com/read/2011/12/24/17010-hari-natal-bukan-hari-kelahiran-yesus-tapi-hari-peringatan-berhala.html#ixzz1hVjJAmjs

DS Najib Dan Krismas

Datuk Seri Najib Razak berkata, perayaan Krismas adalah waktu yang sesuai untuk menyebarkan perasaan muhibah dan kegembiraan di kalangan rakyat negara ini, selain permulaan tepat menjelang Tahun Baru 2012.

Sumber :http://www.bharian.com.my/bharian/articles/Krismaseratmuhibah_Najib/Article

Thursday, December 22, 2011

POLITIK ISLAM ADA FEQAHNYA


Peringatan ini ditujukan khusus kepada seluruh kepimpinan dan ahli PAS, serta masyarakat di Malaysia secara umumnya, dalam kita mendepani permasalahan yang sedang berlaku di waktu ini.



Firman Allah :

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَافَّةً فَلَوْلاَ نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَائِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُواْ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُواْ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

Maksudnya : (Dan bukanlah semua orang-orang yang beriman itu keluar berperang. Mengapa tidak ada satu kumpulan di kalangan mereka yang bertafaquh (belajar dan memahami) ajaran Islam dan supaya mereka pulang memberi peringatan apabila kembali menemui kaum mereka, mudah-mudahan mereka menerima peringatan). (At-Taubah:122)

Sabda Rasulullah S.A.W.

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ


(Sesiapa yang Allah menghendakinya menjadi seorang yang baik nescaya dijadikannya Faqeh (faham ) dalam perkara agama Islam). Riwayat Bukhari Muslim


Kedua–dua nas ini menunjukkan bahawa Islam itu bukan sahaja semangat yang berkobar-kobar dan ilmu secara bertulis, dalam masa yang sama ianya mempunyai disiplin ilmu serta memahami cara pelaksanaannya. Semua bidang dan lapangan ajaran Islam hendaklah dipelajari bukan sekadar sebagai satu ilmu, tetapi dalam masa yang sama hendaklah memahami cara beramalnya.

Allah S.W.T. memerintah kepada sesiapa yang memperuntukkan masa hidupnya dalam perjuangan supaya mengambil masa untuk belajar daripada kalangan yang belajar dengan faqeh (faham). Apabila belajar, maka hendaklah pula daripada kalangan ahli ilmu yang bukan sahaja faham, bahkan beramal dan berjuang dengan ilmu yang dipelajari itu dengan kefahamannya yang tulen dengan penuh istiqamah.

Perkataan feqah pada zaman awal Islam merangkumi semua ajaran Islam. Kemudiannya para ulama mengkhususkan istilahnya kepada hukum syariat sahaja. Adapun perkara yang berkait dengan iman atau aqidah dinamakan Usulu Al Din atau ilmu Tauhid atau Aqidah dan yang berkait dengan akhlak pula dinamakan Akhlak atau Tasswwuf.

Mafhum bahasa Al Quran dan Sunnah Rasulullah S.A.W. merangkumi seluruh ajaran Islam hendaklah dilaksanakan secara Feqah atau faham, khsusnya dalam perkara hukum syariat yang tidak ada nas yang nyata atau bergantung dengan ijtihad. Sirah Rasulullah S.A.W. dan para Khulafa Al Rasyidin banyak menunjukkan huraian yang nyata, betapa perlunya ajaran Islam itu dihayati dengan Feqah (Fahaman) bukan sahaja dengan ilmu. Feqah bukan sahaja seperti difahami oleh masyarakat awam hanya dalam perkara ibadat, sembahyang, puasa, zakat dan haji; bahkan merangkumi segala ajaran Islam. Khususnya dalam perkara politik yang dilupakan atau dijahilkan oleh sebahagaian besar umat Islam.

Ketika berhijrah dari Makkah ke Madinah, yang juga merupakan amalan berpolitik yang membawa kepada tegaknya negara dan masyarakat madani, Rasulullah S.A.W. telah menggunakan khidmat seorang bukan Islam yang berpengalaman dengan jalan pintas yang selamat dan cepat sampai ke Madinah. Sudah tentu seorang bukan Islam yang dipercayai akan menyimpan kerahsiaan menjaga keselamatan, dan benci kepada kezaliman walau pun tidak menganut Islam.

Di Madinah pula dilaksanakan amalan menegakkan negara, dengan kekuatan umat Islam sendiri di kalangan Muhajirin dan Ansar, seterusnya melibatkan kaum bukan Islam di kalangan Yahudi, Kristian, Musyrikin Arab dan membenarkan kewujudan kalangan munafiq dalam masyarakat Madinah. Semuanya mengambil kira ayat-ayat Al Quran yang memberi amaran supaya berwaspada terhadap musuh dan ayat-ayat yang mengizinkan dan mewajibkan Islam disampaikan kepada seluruh manusia dan pelaksanaan Islam terhadap seluruh manusia juga.

Maka pengajian secara feqah (faham) sahaja boleh melaksanakan risalahnya dengan istiqamah, bukan sahaja memahami nas secara ayatnya yang zahir, termasuk juga meletakkan pelaksanaannya pada masa, tempat dan situasi yang berbeza. Banyak ayat-ayat Al Quran diturunkan dan hadith-hadith Rasulullah S.A.W. bersandarkan sebab yang berlaku sekiranya memerlukan penjelasan.

Apabila Rasulullah S.A.W. menerima perjanjian Hudaibiyyah, manakala para sahabat merasakan perjanjian itu berat sebelah dan tidak berpehak kepada Islam, bahkan lebih berpihak kepada musuhnya. Bermula dengan pihak musyrikin (i) menolak penggunaan Bismillah, (ii) menentang dicatit nama Muhammad Rasulullah, (iii) membenarkan mereka yang berada di Madinah melarikan diri ke Makkah, sebaliknya tidak membenarkan orang Islam di Makkah berhijrah ke Madinah, (iv) dilarang meneruskan amalan umrah walau pun Rasulullah dan para sahabatnya sudah berpakaian ihram dan lain-lain.

Rasulullah S.A.W. bertegas dengan keputusan menerima perjanjian Hudaibiyah tanpa wahyu diturunkan, tetapi berpandukan ketajaman bacaan Rasul terhadap Feqah politik semasa, dan para sahabat mentaati secara mutlak kerana kerasulannya. Akhirnya perjanjian yang diterima memberi kemenangan yang besar kepada Islam dan menerima kunjungan kabilah yang datang menganut Islam dengan jumlah berlipat kali ganda sebelumnya.


Dalam perkara yang lain, Allah S.W.T. mengajar Rasulullah S.A.W. dan para sahabat R.A. melaksana dan mematuhi Syura secara tegas dalam peristiwa Uhud dengan firman Nya yang bermaksud :

وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

(Dan bermesyuaratlah dengan mereka dalam mengendalikan urusan. Maka apabila engkau telah berazam (dengan keputusan ) maka berserah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berserah kepadanya).

Ayat ini menunjukkan kepada kita konsep bermesyuarat dan kepatuhan kepada keputusan yang diambil dan mengharapkan pertolongan Allah selepasnya, walau pun selepasnya menerima tamparan korban dan kecederaan. Ini adalah cara bermesyuarat dalam Feqah berjamaah khususnya dalam politik.

Semua kenyataan tersebut adalah menjadi pedoman kepada sesiapa yang mahu berpolitik secara Islam. Bagi mengemaskini supaya ajaran Islam dilaksanakan secara Feqah, maka para ulama merangka kaedah-kaedah ilmu yang berkait dengannya yang dinama ilmu usul feqh, maqasid syariat dan siyasah syari’yyah.

Bagi memelihara ajaran ini dilaksanakan, maka Parti Islam Se-Malaysia (PAS) mewujudkan MAJLIS SYURA ULAMA sebagai badan yang berwibawa mengikut perlembagaan PAS untuk memelihara amalan Islam secara Feqah Islam yang sebenar. Badan yang dianggotai oleh kalangan ilmuan Islam yang mampu memahami sumbernya yang tertinggi : Al Quran, Hadith, Ijmaa, dan Qiyas yang nyata. Majlis Syura Ulama bertanggungjawab melakukan kajian dan ijtihad secara Jamaei dalam menghadapi cabaran semasa dengan sistem ilmu-ilmu yang berkait dengannya. Keanggotaan Ahli Majlis Syura pula mewakili seluruh cabang kepimpinan tertinggi PAS.

PAS telah berjaya menghadapi semua pengalaman di sepanjang perjuangannya sejak ditubuhkan, sama ada secara bersendirian, bersefahaman dengan : kerajaan, pembangkang dan NGO, Islam dan kalangan bukan Islam.

Pendekatan politik mutakhir bersama Pakatan Rakyat adalah menjadi penerusan amalan politik Islam secara feqah, bukannya secara remeh temeh. Kejayaan dicapai apabila kalangan bukan Islam menerima konsep perlembagaan, Islam menjadi agama negara dengan hak yang diberi secara adil kepada penganut agama lain, hak Bumiputra, Bahasa Kebangsaan dan Raja Berpelembagaan.

Perlu diingat, bahawa UMNO yang menjadi teras kerajaan BN gagal mencapai matmatnya setelah memerintah lebih lima puluh tahun, kerana tidak menjadikan Islam mengikut makna Al Quran dan ajaran Rasulullah S.A.W. Apakah tempoh masa lebih lima puluh tahun tidak mampu melakukan muhasabah ?.

Seluruh ahli PAS wajib bertambah yakin bersama perjuangan di atas bahtera PAS dengan setiap pengalamannya walau pun tidak diberi hak yang adil, inilah sifatnya perjuangan Islam. Kita wajib menyedari bahawa semua tindakan bersendirian telah mengugurkan sesiapa sahaja tanpa mengira kedudukan dalam PAS. Namun PAS tetap selamat dan menjadi Parti Islam yang makin gagah perkasa menghadapi cabaran pasang surut perjuangan Islam.

PAS terus istiqamah dengan perlembagaan tertingginya yang dijamin oleh kumpulan yang berwibawa. Sesiapa yang cuba berlagak pandai tanpa ilmu yang sebenar pasti tersungkur dengan lagaknya, dan sesiapa yang berilmu dan menganggap dirinya paling bijak dalam PAS secara individunya tanpa peduli terhadap adab berjamaah dalam Islam, akan menjadi mangsa serigala politik yang menjadi musuh perjuangan Islam, inilah sikap membahayakan diri sendiri yang diberi amaran oleh Rasulullah S.A.W.

الشَّيْطَانُ ذِئْبُ ابْنِ آدَمَ كَذِئْبِ الْغَنَمِ ، فَإِنَّ الذِّئْبَ يَجِيءُ فَيَأْخُذُ الشَّاذَّةَ وَالنَّاحِيَةَ وَالْمُنْفَرِدَةَ ، فَالْزَمُوا الْعَامَّةَ

(Sesungguhnya syaitan itu adalah serigala yang menangkap manusia , laksana serhttp://www.blogger.com/img/blank.gifigala yang menangkap kambing yang terpencil daripada kawanannya dan yang berada disudut yang menjauh diri daripada kawanannya). Dalam Musnad Ahmad.

PAS terus terbuka kepada semua yang bersedia bersamanya bagi melangsungkan perjuangan menegakkan Islam yang menjadi rahmat kepada seluruh manusia.

Sesiapa yang menyertai PAS wajib mengikut haluan dan hala tujunya serta cara perjalanannya yang tersendiri, berlandaskan Islam secara feqah dan bukan hanya berpaksikan semangat tanpa ilmu dan faham.

Khadam Perjuangan Islam

PRESIDEN PAS

Tuesday, December 6, 2011

Khurafat : Hanya UMNO Selamatkan Melayu


Umno tanamkan 'khurafat' kepada rakyat : Kononnya HANYA UMNO SELAMATKAN MELAYU

Pimpinan Umno terus menerus menanamkan 'khurafat' kepada orang Melayu kononnya hanya Umno yang mampu mempertahankan orang Melayu. Sedangkan sudah lebih 50 tahun Umno menjadi tunjang pemerintahan Malaysia, Umnolah yang menggadaikan Melayu.

Pada masa yang sama Umno cuba menggelapkan fakta dengan menyatakan bahawa jika Umno kalah maka DAP akan menjadi ketua negara sedangkan kita semua tahu jika calon-calon Umno kalah maka calon yang menang sudah tentulah dari PAS atau PKR yang berbangsa Melayu. Ini kerana semua kerusi yang ditandingi oleh Umno akan ditentang oleh calon Melayu dari PAS dan PKR. Tidak berbangkit isu DAP akan menang kerana DAP hanya bertanding menentang calon MCA, MIC, Gerakan dan parti-parti di Sabah dan Sarawak.

Jelas sekali pemimpin Umno cuba memperbodohkan orang Melayu dan rakyat Malaysia. Kita semua yakin bahawa rakyat sudah semakin sedar dengan permainan politik perkauman dan sentimen agama yang dimainkan oleh Umno BN dan rakyat sudah bersedia untuk menghukum Umno BN jika mereka meneruskan tradisi berpolitik dengan menggunakan semangat perkauman sempit ini.

Semalam Presiden Umno, Najib Razak berkata orang Melayu dan umat Islam tidak mempunyai pilihan melainkan menegakkan pemerintahan kerajaan BN kerana ia jalan tunggal menjamin depan bangsa Melayu dan melindungi maruah agama Islam.

najib at pekida event 051211 02“Masa depan kita akan bertukar menjadi masa depan yang penuh gerhana kerana asas kita menjadi bangsa mulia dan bermaruah dan menjanjikan masa depan lebih cerah kerana pemerintahan hari ini.

“Sebab itu perjuangan kita mulia dan suci kerana kita pada asasnya berjuang mempertahankan kelangsungan kuasa yang ada pada tangan kita. Jika kuasa terlepas, Nauzubillah, cita-cita kita akan terkubur," katanya.

Beliau berkata demikian pada ucapannya kepada kira-kira 10,000 anggota Persatuan Kebajikan dan Dakwah Islamiah Malaysia (Pekida), di Politeknik Sultan Salahahuddin Abdul Aziz Shah, Shah Alam semalam.

Sumber : http://mutaligat.blogspot.com/2011/12/umno-tanamkan-khurafat-kepada-rakyat.html

Monday, December 5, 2011

PAU dan Terengganu Negeriku...

Terengganu Negeri Kaya Rakyat Miskin
Umno Buang Tabiat

Oleh : MSO

PAGI ini saya hendak sambung cerita politik negeri 'penyu menangis' yang tertangguh beberapa hari lalu kerana ditindih intri dan kisah-kisah ataupun ulasan politik bersempena dengan perhimpunan agung Umno ke 62 dan kunjungan saya ke Batam. Perhimpunan agung Umno berakhir semalam, hari ini saya percaya kesemua para perwakilan sudah sampai ke destinasi masing-masing dengan selamat.

Mungkin ada perwakilan dan pemerhati yang telinganya masih terngian-ngian dengan ucapan presiden atau pun terkenang kepada lafaz ikrar yang diketuai oleh Udin anak Yassin. Mungkin ada yang berfikir sejauh manakah ikrar itu akan dipatuhi dan ditaati. Atau ada juga yang berfikir kenapa orang Umno sampai diminta berdiri untuk melafazkan ikrar, yang belum pernah berlaku dalam sejarah Umno selama 62 tahun. Teruk sangatkah Umno atau Umno sudah dilanda sindrom sumpah laknat Datuk T?

Atau ada juga yang akan berfikir apakah perhimpunan agung Umno itu adalah perhimpunan terbesar yang akhir. Selepas ini, apabila UBN tidak menjadi kerajaan maka Umno akan lunyai, lemah dan akhirnya perlahan-ahan akan lupus seperti mana lesapnya dinosur. Mungkinkah begitu? Maka berbaurlah dengan berbagai-bagai perasaan, ketakutan dan kegelisahan di dalam kepala orang Umno terhadap apa yang ditunjukkan dalam perhimpunan selama tiga hari tiga malam itu.

Dalam budaya orang Melayu ada kepercayaan kalau seseorang itu menunjukkan tabiat luar biasa, mempamirkan keanihan-keanihan termasuk memaki hamun orang lain menandakan dia akan meninggalkan dunia ini tidak lama selepas itu. Jadi suasana, telatah dan kelainan yang ditunjukkan dalam perhimpunan itu kali ini seolah-olah Umno sedang membuang tabiat sebelum ajal tiba.

Ataupun ada juga yang melupai segala apa yang diucap, dirumus dan disepakati dalam perhimpunan itu. Sebaik saja melangkah keluar bendul dewan Merdeka, mereka bebas dari terikat dengan Umno. Mereka melupai segala amanat pemimpin dan apa yang tersekang di dada hanya cemuhan melampau kepada pembangkang yang mereka merasakan satu tindakan yang kurang siuman.

Mereka sebenarnya sudah membenci dan tidak mempercayai kepada Umno lagi. Mereka hadir hanya kerana diupah dan untuk mendapat one-off - elaun perhimpunan atau sekadar mengambil kesempatan di musim cuti sekolah untuk datang ke Kuala Lumpur melihat binatang di zoo negara di Hulu Kelang atau sekadar untuk perkenakan nasi kandag dan tea tarik yang ditempat mereka tidak ada. Begitukah. Dan dalam penialaian saya tidak sampai 30 peratus perwakilan dan pemerhati komited yang sedia melakukan perubahan.

Mungkin mereka sendiri sudah membuat tekad dan nekad di dalam hati, bahawa perubahan perlu dilakukan dalam pilihan raya ke-13. Umno parti yang mereka warisi tetapi sudah cacat matlamat perjuangannya tidak perlu diberikan mandat dan peluang lagi. Cukuplah selama 57 tahun berkuasa, berilah kepada parti lain pula untuk menunjukkan kebolehan dan kemampuan mereka. Tidak salah... mungkin ada yang berfikir begitu dan kini sudah siap dengan niat untuk memancung dan menjadikan Umno sebagai sapi korban.

Atau mungkin juga sebahagian perwakilan dan pemerhati membuat penilaian semula terhadap kata-kata yang kononnya kuasa Melayu akan hilang bila Umno tidak berkuasa, ataupun kedudukan Islam tergugat kalau Umno tidak berkuasa. Atau keadaan Melayu akan merempak di bumi sendiri. Mereka sedang mengkaji dan merenung sejauh manakah kebenaran kata-kata itu menjadi kenyataan atau sekadar acahan dan ancaman untuk menakut-nakutkan orang agar tidak terus berubah dengan memberi sokongan kepada Umno laksana orang tua mengusik anak kecil jangan menangis dengan menyebut nama-nama momok yang pelik.

Sebab mungkin ada yang cerdik dan mindanya tidak terpasung dengan mitos dan doktrin Umno itu, akan insaf bahawa kekuatan Melayu bukan saja terletak ditangan Umno, tetapi ditangan Melayu yang insaf, jujur dan ikhlas. Kalau Umno satu-satu wadah Melayu masakan hanya 3.3 juta saja yang bersama Umno dan yang lain berada diluar dan lebih sesuku dari Melayu menentang Umno.

Begitu juga kekuatan Islam itu bukan semestinya ditangan Umno. Kekuatan Islam itu berada ditangan semua bukan Islam tanpa mengira apa bangsa dan rupa kulit mereka sebab Islam itu adalah hak semua orang dan Tuhan tidak pernah memerintah ianya dijaga oleh Melayu. Nama Melayu tidak pun disebut usahkan penuh, hatta separuh pun tiada dalam al-Quran, yang ada orang mukmin.

Nampaknya itulah yang ditekankan oleh pemimpin Umno termasuk Ha Najib Razak. Menjadikan Melayu sebagai modal. Menjadikan Islam sebagai umpan untuk memancing orang Melayu supaya terus memberi sokongan kepada Umno. Menakutkan orang Melayu dengan kehilangan bangsa dan agama jika Umno kalah dan tidak berkuasa.

Mereka yang tohor pemikiran dan berada dalam mangkuk tandas Umno atau menjadi "gogat" (jejentik) yang mendiami kelotong nyiur akan menerima hujah itu. Gogat hanya akan terbang meninggalkan kloni tradisinya setelah tumbuh sayap sebelum mati 'dikenyek'. Mereka akan percaya dan yakin dengan apa saja yang pemimpin mereka ludahkan ke dalam mulut mereka. Orang-orang seperti ini sebenarnya lebih teruk dari keldai dan lembu gemuk yang diheret dan dikurung (fid) kemudian disembelah.

Tetapi tidak kepada perwakilan yang otaknya terbuka, bermaklumat, berfikir kritis dan mengenali hatibudi Umno terutama generasi muda terpelajar dan mereka yang tahu menilai segala propaganda itu, tidak enteng untuk menelan segala dakyah dan doktrin itu. Itu semua hanya mitos, hanya bida'ah dan kurafat ciptaan pemimpin Umno. Atau pun helah para periwayat untuk memanjangkan masa pemerintahannya sahaja.

Mereka adalah tukang jual ubat yang menyihir para pelanggan agar membeli ubat yang dijual sedangkan mujarabnya tiada sama sekali. Ada kalanya ubat yang dibungkus di dalam kertas dan plastik itu hanya tahi kambing yang sudah tergentel berbentuk bulat. Sejak lebih lima dekad lalu orang Melayu telah termakan tahi kambing yang dilebelkan oleh Umno menyebabkan otak mereka menjadi bebal dan tepu untuk melihat kepada hakikat dan kekuatan diri sendiri.

Berbalik kepada apa yang hendak saya ceritakan fasal politik penyu tadi, semasa berada di Terengganu minggu lepas saya dibawa oleh rakan Fb mengeliling bandar Kuala Terengganu sambil melihat kepesatan pembangunan di negeri itu yang dibangga-banggakan oleh kerajaan UBN hari ini yan dipimpin oleh Ahmad Said.

Memang Terengganu pesat membangun dan segala prasarana yang ada hebat dan canggih berbanding dengan negeri lain. Sesiapa pun naik manggak kalau menjadi rakyat negeri Terengganu kerana memiliki pembangunan hebat begitu. Namun hakikatnya menurut teman Fb saya itu, segala kehebatan itu hanya santapan mata saja, sedangkan hakikatnya rakyat Terengganu tidak mendapat apa-apa faedah langsung dan kehidupan mereka ditahap lama. Negeri berubah tetapi rakyat masih terjerut dalam jaring pukat robek dan dihimpit perahu sopek.

"Pembangunan di Terengganu ini seperti pelangi yang indah di langit tetapi ia tidak dapat dicapai tangan hanya dapat dilihat mata dengan mulut ternganga air liur meleleh," begitulah teman itu beranologi. Maksudnya prasarana yang disediakan lebih kepada untuk menunjuk-nujuk saja, mempamirkan syiar kemodenan tetapi natijahnya bukan dikecapi oleh rakyat Terengganu.

Misalnya projek pulau wawasan, monsoon cup dan sebagainya ia hanya untuk ditonton dan bukan mengecapi hasilnya. Projek menelan balanja berbillion ringgit itu lebih kepada untuk memberi kepuasan kepada setengah pihak (pelancong dan orang luar) tetapi bukan dapat dirasai oleh rakyat Terengganu. Projek itu juga gagal kalau tujuannya untuk mewujudkan peluang perniagaan dan sumber menambah pendapatan rakyat Terengganu.

Projek monsoon cup dan pulau wawasan di pulau Wan Man itu juga gagal untuk membawa seberapa ramai pelancong ke negeri itu dan saya yakin modal yang dilaburkan untuk kedua projek bertaraf Piramid atau Tajmal itu belum balik lagi. Kedua-dua projek itu lebih kurang mencurah wang ke dalam laut saja.

Hakikat ini saya lihat sendiri, berkebetulan semasa kunjungan itu saya meninjau ke Pulau Duyung di mana tempat berlangsungnya monsoon cup. Yang mengambil bahagian hanya beberapa buah negara saja, manakala yang datang menyaksikan tidak sampai 40 orang. Di lautan adalah beberapa buah kapal layar. Medan ICT dibina untuk tujuan perniagaan bersempena dengan program itu kosong tidak ada apa-apa gerai yang menjalankan perniagaan.

Keadaan itu bukan saja tahun ini kata teman itu tetapi setiap tahun. Jadi menurutnya kerajaan Terengganu dibawah pimpinan Idris Jusoh dulu telah menghabiskan begitu banyak wang tanpa mendatangkan hasil. Sedihnya ia diteruskan oleh MB yang ada hari ini yang seolah-olah tidak tahu mencari jalan bagaimana hendak menamatkan projek 'gajah biru' itu dan diganti dengan projek yang bermanfaat untuk rakyat.

Begitu juga pembinaan ICT di dataran berhampiran jeti ke Seberang Takir itu. Katanya malam suasana di situ akan bercahaya kerana dibina pokok-pokok kristial yang mengeluarkan cahaya neon api lop lip lop lip. Tetapi apa guna segala kemudahan itu kerana ia tidak memberi hasil sebaliknya paling menyedihkan menimbulkan mudarat apabila kawasan itu dijadikan tempat untuk berpacaran di kalangan remaja liar.

Begitu juga pembangunan pesat dalam bidang lain tidak memberi kelabaan kepada rakyat Terengganu. Ia tidak mampu menyediakan peluang pekerajaan bagi mengurangkan pengangguran. Anak-anak muda Terengganu baik yang berkelulusan peringkat universiti atau sekolah menengah masih mencari kerja di luar, merantau ke Kuala Lumpur seperti mana juga rakyat Kelantan.

Cerita rakan itu lagi di Terengganu tidak banyak kilang dibangunkan untuk memberi pekerajaan kepada anak-anak muda. Walhal kalau peruntukan untuk projek mega yang menjadi 'gajah biru' tersebut digunakan untuk membina projek yang menyediakan peluang perkerajaan sudah pasti tidak perlu lagi anak-anak Terengganu untuk berhijrah keluar dan mencari rezeki di rantau orang.

Apa yang dapat saya sebut mengenai hal ini, Terengganu adalah negeri yang indah dan kaya tetapi keindahan itu hanya dapat ditenguk dan kekayaan itu hanya dapat disebut saja. Setelah lebih tiga tahun dinobatkan sebagai MB Terengganu Ahmad Said tidak berdaya dan tiada idea untuk mengubah Terengganu melainkan hanya memejam-mejam mata dan mecelik-celikan mata saja dan berbangga dengan gelaran dia adalah Menteri Besar di Raja.

Antara Kuda dan Lembu

Biarlah PAS 'diperkuda' dari Umno 'diperlembu'
Nazri Abdullah

SHAH ALAM, 4 Dis: Presiden PAS, Datuk Seri Tuan Guru Abdul Hadi Awang secara sindiran mendakwa adalah lebih baik PAS 'diperkuda' berbanding Umno yang 'diperlembu'.

Berucap pada majlis Rapat Rakyat di Stadium Malawati di sini, malam ini beliau menjelaskan, kuda diguna untuk berjuang tetapi lembu hanya untuk disembelih.

"Sudah tiba masanya buat perubahan, jangan peduli dengan tohmahan PAS diperkuda DAP, DAP diperkuda PAS.

"Umno diperlembukan. Lebih baik diperkuda dari diperlembu kerana kuda diguna untuk perjuangan tetapi lembu untuk disembelih," katanya disambut sorakan gemuruh kira-kira 10,000 hadirin.

Ucapan sinis tersebut sebagai membidas tuduhan pimpinan Umno khususnya Perdana Menteri dan timbalannya, Datuk Seri Najib Razak dan Tan Sri Muhyiddin Yassin semasa Perhimpunan Agung Umno bahawa PAS diperkuda oleh DAP.

Menjelaskan tuduhan itu, Presiden PAS itu berkata, kerjasama PAS dalam Pakatan Rakyat bersama PKR dan DAP dibuat atas dasar bersama mahu membawa keadilan dan menentang kezaliman.

Beliau yang juga ahli Parlimen Marang berkata, ianya juga atas dasar mahu membina hubungan antara kaum yang lebih kuat yang gagal dibuat Umno BN sepanjang lebih lima dekad merdeka.

Kegagalan itu kerana Umno masih menggunakan sistem penjajah iaitu melaga-lagakan pelbagai kaum dan pada masa yang sama menolak Islam.

"Kegagalan ini kerana Umno mendahulukan Melayu dan membelakangkan Islam.

"Perjuangan mereka pula untuk menyelamatkan diri pemimpin dengan mengapi-apikan perkauman, bukan mahu menyelamatkan negara," katanya lagi.

Turut hadir dan berucap pada program malam ini adalah Mursyidul Am PAS, Tuan Guru Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat, Setiausaha Agung, Datuk Mustafa Ali, Ketua Umum PKR, Datuk Seri Anwar Ibrahim, Timbalan Presiden PKR, Mohamed Azmin Ali, Penasihat DAP, Lim Kit Siang, Sasterawan Negara Datuk A.Samad Said dan pimpinan PR Selangor termasuk Menteri Besar Tan Sri Khalid Ibrahim.

Followers